Liputan6.com, Jakarta – Beberapa hari lalu viral di media sosial soal kawin tangkap setelah sebuah video menunjukkan wanita yang tengah berdiri di pinggir jalan di Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT) ditangkap beberapa pria. Saat itu wanita tersebut tengah santai berdiri, tapi dari belakang, para pria langsung menangkap wanita tersebut lalu membopong masuk ke dalam mobil pikap. Sontak saja wanita tersebut kaget dan berteriak.
Ada seorang wanita lainnya yang terlihat membantu agar wanita tersebut masuk ke dalam mobil pikap. Seorang wanita lainnya yang berada di dekat korban sempat menahan segerombolan pria itu untuk tidak membawa wanita tersebut, tapi usahanya tidak membuahkan hasil. “Ini kawin paksa, kasihan,” ujar perekam video.
Berdasarkan beberapa video yang beredar, aksi penculikan tersebut dinarasikan sebagai bagian dari tradisi kawin tangkap atau kawin paksa. Konon, hal tersebut sudah merupakan tradisi lama di NTT. Video tersebut ramai beredar di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun TikTok @monika_dangga.
Setelah menangkap target, para pria dengan beberapa pemotor langsung tancap gas membawa kabur wanita tersebut. Mereka juga bersorak-sorai gembira karena telah menangkap target untuk dinikahkan secara paksa.
Meski disebut sebagai tradisi kejadian tersebut tetap dilaporkan ke pihak berwajib. Pihak kepolisian pun langsung bertindak. Empat orang pelaku kawin paksa di NTT itu sudah ditangkap polisi.
Para pelaku ditangkap di kediaman pria yang diduga akan dijadikan sebagai suami korban. Dilansir dari Merdeka.com, Jumat, 8 September 2023, Kasat Reskrim Polres Sumba Barat Daya, AKP Rio Panggabean mengatakan, para pelaku ditangkap di Desa Weekura, Kecamatan Wewewa Barat, Sumba Barat Daya, Kamis , 7 September 2023.
“Saat ini para terduga pelaku sudah dibawa ke Polres Sumba Barat Daya untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Korban maupun para pelaku sedang diperiksa di unit PPA Satreskrim Polres Sumba Barat Daya,” terang Rio Panggabean.