polaslot138
polaslot138
polaslot138
polaslot138
maxwin138
maxwin138
maxwin138
maxwin138
maxwin138
epicwin138
epicwin138
epicwin138
wibu69
epicwin138
besti69
besti69
besti69

Dian Sastrowardoyo datang ke Reuni SMA, Bertemu Sosok yang Membuatnya Suka Karya Sastra Indonesia

Dian Sastrowardoyo datang ke Reuni SMA, Bertemu Sosok yang Membuatnya Suka Karya Sastra Indonesia

Liputan6.com, Jakarta – Dian Sastrowardoyo atau akrab disapa Dian Sastro baru-baru ini terlihat mengunjung acara reuni SMA-nya yang diadakan di sekolahnya tersebut. Momen itu dibagikannya dalam unggahan di akun Instagram miliknya, @therealdisastr. Pada salah satu unggahan pada Senin, 11 September 2023, Dian terlihat berfoto dengan teman-teman dan gurunya selama mengenyam pendidikan di SMA Tarakantina, Jakarta.

Dalam keterangan foto tersebut, pemeran Cinta dalam film AADC? ini menuliskan kesan dan pesan selama dirinya diajari oleh salah satu sosok gurunya yaitu Pak Mayan yang merupakan guru Bahasa Indonesia, Dian juga menuliskan bahwa Pak Mayan telah mengajarkannya banyak hal, mulai dari karya sastra hingga mengelola acara di sekolah.  Menurutnya, Pak Mayan telah membimbingnya menjadi sosok yang suka membaca dan perempuan yang tangguh. 

‘Pak Mayan.. guru bahasa Indonesia paling asik yg paham dan maklum dengan kreatifitas, keisengan, dan kegilaan anak-anaknya. Lewat beliaulah saya jadi suka baca, dan menyadari bahwa karya sastra Indonesia itu banyak banget yang keren selain Chairil Anwar. Kita jadi kenal sama judul-judul seperti Burung-Burung Manyar, Kunang-Kunang Di Manhatttan, Pelajaran Mengarang, Hujan Bulan Juni, dan masih banyak lagi,” tulis Dian.

“Waktu saya SMP ada juga pak Valen guru bahasa Indonesia yang juga bikin saya tertarik baca lebih banyak karya Sastra Indonesia. Kami beruntung, karena dapet guru bahasa Indonesia yang keren, dan asik,” tambahnya.

Dian Sastro melanjutkan, Pak Mayan dulu juga merupajan  guru pembimbing panitia pelaksanaan pensi di sekolah kami. Wanita kelahiran 41 tahun lalu ini dan teman-temannya mengaku belajar jadi EO acara pentas musik sejak di bangku SMA dari Pak Mayan.

“Akhirnya, kami semua anak-anak Tarakanita (yang perempuan semua ini) tumbuh jadi anak-anak perempuan yang mau repot, mau ngurusin perintilan, dan berani capek ngurusin acara sampai berjalan lancar, dan yang pasti pede dengan hasil kerja sendiri. Kita tumbuh jadi orang yang tau bahwa kita bisa kerja, bisa mandiri, dan bisa mengandalkan usaha kita sendiri,” tulsnya lagi.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *