Sebelumnya, acara GBN 2023 diresmikan Presiden Republik Indonesia, Bapak Ir. Joko Widodo (Jokowi) dan dihadiri oleh jajaran Kementerian, serta 25 Duta Besar dari para Negara Sahabat, sebagai bentuk dukungan Pemerintah terhadap misi YBI untuk melestarikan Batik Indonesia.
Acara GBN 2023 yang berlangsung 2–6 Agustus 2023 di Senayan Park terbuka untuk umum, menampilkan lebih dari 250 booth UMKM Batik Indonesia dan juga kuliner Nusantara. Tak hanya itu, acara ini juga menyuguhkan berbagai kegiatan menarik, seperti talk show seputar batik, kompetisi batik, hingga high tea sebelum fashion show.
Tema yang diusung pada acara ini adalah “Batik, Bangkit!”, sebagai bentuk semangat untuk memajukan industri batik tanah air setelah tiga tahun terdampak pandemi Covid-19. Yayasan Batik Indonesia sebagai penyelenggara berkeinginan membangkitkan lagi Industri Batik Indonesia, dengan memberikan ilustrasi batik tambal pada ikon ragam hias batik yang dipilih.
Di dalamnya motif batik dari berbagai daerah di Indonesia mencerminkan keragaman keindahan Batik Nusantara. Salah satu aspek penting bagi perkembangan batik di Indonesia, dengan segala keunikan danidentitas daerah asal, adalah saat Indonesia telah menerapkan sistem penetapan Indikasi Geografis (IG).
Indikasi Geografis menjadi suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang dan/atau produk yang karena faktor alam, faktor manusia atau kombinasi dari keduafaktor tersebut memberikan reputasi, kualitas, dan karakteristik tertentu pada barang dan/atauproduk yang dihasilkan.
Sampai dengan saat ini sistem penetapan Indikasi Geografis tersebut telah berhasil menetapkan empat sertifikat Indikasi Geografis Batik, yaitu Sarung Batik Pekalongan, Batik Nitik Yogyakarta, Batik Besurek Bengkulu dan Batik Tulis Complongan Indramayu.