Di laporan yang sama, tercatat bahwa polusi udara telah mengurangi rata-rata angka harapan hidup hingga 2,3 tahun secara global. Institut Kebijakan Energi di Universitas Chicago itu kemudian mencatat hubungan antara menghirup udara kotor dengan risiko kesehatan.
Mereka menemukan bahwa bahaya yang ditimbulkan polusi udara setara dengan merokok, dan berdampak tiga kali lebih buruk daripada konsumsi alkohol atau mengonsumsi air yang terkontaminasi. Dampak ini bahkan melebihi risiko yang disebabkan kecelakaan mobil sebanyak lima kali lipat.
Melansir New York Post, 29 Agustus 2023, Afika dan Asia menyumbang lebih dari 92 persen penurunan harapan hidup di seluruh dunia. Di daerah-daerah tersebut, polusi udara kini setara dengan ancaman HIV/AIDS dan malaria bagi kesehatan publik. Ditambah, belum tersedia infrastruktur yang cukup untuk memperbaiki kualitas udara.
“Sebanyak 75 persen dampak polusi udara pada harapan hidup global terkonsentrasi di enam negara, yaitu Bangladesh, India, Pakistan, China, Nigeria, dan India, di mana warganya kehilangan antara satu hingga enam tahun hidup akibat kualitas udara yang mereka hirup,” kata Michael Greenstone, pendiri Indeks Kehidupan Kualitas Udara dan profesor ekonomi, dalam sebuah pernyataan.